A.
Pengertian Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta:
"kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti
"anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah. Keluarga
sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di
antara individu tersebut. Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di
dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan
Di Indonesia sendiri, keluarga telah
diatur dalam berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10 tahun 1992
mendefinisikan keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana pertama
seorang anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi
kelangsungan hidupnya”.
Menurut Departemen Kesehatan RI
(1998) : Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan salingketergantungan.
Dari pengertian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
1. Unit terkecil dari masyarakat
2. Terdiri atas 2 orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
8. Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
B.
Tipe / Bentuk Keluarga
1.
Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang
terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak-anak.
2.
Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti
ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3.
Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang
terdiri dari satu wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
4.
Keluarga duda/janda (Single Family) adalah keluarga yang
terjadi karena perceraian atau kematian.
5.
Keluarga berkomposisi
(Composite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6.
Keluarga kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang menjadi
satu tanpa pernikahan tapi membentuk suatu keluarga.
Keluarga Indonesia umumnya
menganut tipe keluarga besar (extended
family) karena masyarakat Indonesia
yang terdiri dari beberapa suku hidup dalam suatu komuniti dengan adat istiadat
yang sangat kuat.
C.
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga ialah memelihara,
merawat dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu
mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
Pada dasarnya keluarga mempunyai
fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga
lain tetapi karena masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak
menutup kemungkinan sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami
perubahan. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak
dipengaruhi oleh ikatan-ikatan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan yang
dikatakan MI Solaeman (1978:18) bahwa : “Pada dasarnya keluarga mempunyai
fungsi-fungsi yang pokok, yaitu fungsi-fungsi yang tidak bisa dirubah dan
digantikan oleh orang lain, sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi-fungsi
sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan”.
Fungsi yang dijalankan keluarga
adalah:
- Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak. Sebagai suatu unsur dari tingkat pusat pendidikan, merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Dalam kedudukn ini, adalah suatu kewajaran apabila kehidupan keluarga sehari-hari, pada saar-saat tertentu terjadi situasi pendidikan yang dihayati oleh anak dan diarahkan pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Melalui
interaksi dalam keluarg anak mempelajari pola-pola tingkahlaku, sikap,
keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka
pengembangan kepribadiannya. Dalam rangka melaksanakan fungsi sosialisasi ini,
keluarga mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara anak dengan kehidupan
sosial dan norma-norma sosial yang meliputi penerangan, penyaringan dan
penafsiran ke dalam bahasa yang dimengerti oleh anak.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari
bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman. Fungsi ini lebih menitik beratkan dan menekankan kepada rasa
aman dan terlindungi apabila anak merasa aman dan terlindungi barulah anak
dapat bebas melakukan penjajagan terhadap lingkungan.
- Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
- Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari
bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. Suasana
keluarga yang tentram dan damai diperlukan guna mengembalikan tenaga yang telah
dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari
- Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
Selain dari pendapat diatas mengenai
fungsi keluarga ini menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :
9. Fungsi Afeksional adalah adanya
hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Anak biasanya mempunyai
kepekaan tersendiri akan iklim-iklim emosional yang terdapat dalam keluarga
kehangatan yang terpenting bagi perkembangan keperibadian anak
Dari uraian mengenai fungsi-fungsi
keluaga diatas, maka jelaslah bahwa fungsi-fungsi ini semuanya memegang peranan
penting dalam keluarga, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang
menjadi anggota keluarganya. Untuk itu dalam penerapannya hendaknya fungsi-fungsi
tersebut berjalan secara seimbang, karena akan membantu keharmonisan serta
kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan
suasana yang baik serta fasilitas yang memadai.
NAGAQQ: AGEN BANDARQ BANDARQ ONLINE ADUQ ONLINE DOMINOQQ TERBAIK
BalasHapusYang Merupakan AGEN BANDARQ, Domino 99, Dan Bandar Poker Online Terpercaya di asia hadir untuk anda semua dengan permainan permainan menarik dan bonus menarik untuk anda semua
Bonus yang diberikan NagaQQ :
* Bonus rollingan 0.5%,setiap senin di bagikannya
* Bonus Refferal 10% + 10%,seumur hidup
* Bonus Jackpot, yang dapat anda dapatkan dengan mudah
* Minimal Depo 15.000
* Minimal WD 20.000
*Meyediakan Deposit pulsa XL & SIMPATI
Memegang Gelar atau title sebagai QQ Online Terbaik di masanya
9 Games Yang di Hadirkan NagaQQ :
* Poker Online
* BandarQ
* Domino99
* Bandar Poker
* Bandar66
* Sakong
* Capsa Susun
* AduQ
* Perang Bacarrat (New Game)
Info Lebih lanjut Kunjungi :
Website : NagaQQ
Facebook : Facebook
WHATSAPP : +855977509035
Line : Cs_nagaQQ
TELEGRAM :+855967014811
BACA JUGA BLOGSPORT KAMI YANG LAIN:
agen bandarq terbaik
Winner NagaQQ
Daftar NagaQQ
AGEN POKER ONLINE
nagaqq
berita viral
berita unik
Thank you for your thought-provoking post. It sparked some interesting ideas! Also check the delaware concealed carry permit requirements
BalasHapus