TUGAS INDIVIDU
PARTISIPASI ORANGTUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA
Mata Kuliah : Pendidikan Pengembangan
Masyarakat
Dosen
Pengampu : Drs. Suripto, M.Pd
Disusun Oleh :
Syukron Zahidi Arrahmi
K7110567 / 28
Kelas B /
Semester V
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
PARTISIPASI ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Oleh
Syukron Zahidi Arrahmi (K7110567)
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses
pembentukan kepribadian manusia.
Pendidikan pada umumya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan
berilmu.
Berbicara masalah
pendidikan, menyangkut pula masalah tentang lingkungan pendidikan,
yang dikenal dengan tripusat pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dari ketiga lingkungan tersebut, lingkungan
keluarga mempunyai peranan yang paling utama. Keluarga merupakan lembaga
pertama dalam pendidikan anak, karena dari keluargalah dasar pembentukan
tingkah laku, watak, dan moral anak.
Untuk mewujudkan tujuan
pendidikan tidak lepas adanya partisipasi serta bimbingan atau dukungan orang
tua. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama, karena pengaruh dari orang
tualah yang menjadi dasar perkembangan dan kehidupan anak dikemudian hari.
Untuk itu diperlukan usaha yang optimal dalam mencapai tujuan tersebut.
Partisipasi diperlukan bagi
pembangunan bangsa. Meskipun tidak mudah untuk membangun partisipasi, tetapi
gerakan partisipasi adalah wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi
melalui proses desentralisasi. Partisi sesungguhnya diperlukan bagi
terbentuknya Good Governance. Implikasi tentang perubahan peran negara
adalah perlu adanya redefinisi terhadap peran masyarakat. Dalam konteks
inilah, partisipasi masyarakat menjadi
prasyarat penting bagi keberhasilan pembangunan pendidikan dalam era otonomi
daerah. Secara lebih khusus, banyak hasil penelitian yang membuktikan
bahwa keterlibatan orangtua akan
berdampak positif bagioutcome pendidikan dasar.
B. Rumusan Masalah
Partisipasi
masyarakat terhadap pendidikan relatif masih sangat rendah, meskipun sudah
dibuktikan pentingnya peran partisipasi bagi peningkatan pendidikan. Hal ini
ditunjukkan dari berbagai studi yang menunjukkan bahwa tidak mudah untuk
membangun partisipasi orangtua terhadap proses pendidikan. Padahal, partisipasi
masyarakat adalah salah satu prasyarat penting bagi peningkatan mutu pendidikan
masyarakat.
Berdasarkan latar belakang
tersebut maka permasalahn yang akan dikaji adalah “Bagaimana keterlibatan
orangtua dalam mengatsi kesulitan belajar anak di rumah?”
C. Pengajuan Hipotesis
Untuk mencapai hasil yang maksimal
dalam pendidikan maka diperlukan adanya
kerjasama antara orang tua, anak didik dengan pendidik dalam berbagai hal. Sehingga dengan bentuk kerjasama tersebut
sangat bermanfaat memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan sekolah pada
umumnya dan anak didik khususnya atau dengan kata lain internalisasi nilai
pendidikan itu membutuhkan sinergitas baik sekolah, keluarga maupun
masyarakat. Jadi semakin tinggi
partisipasi dari orangtua/wali siswa maka akan semakin meningkatnya mutu
pendidikan, namun sebaliknya apabila kurang partisipasi dari orang tua maka
akan kurangnya kualitas pendidikan tersebut.
Berdasarkan anggapan tersebut
diatas, maka dapat dirumuskan hipotesa dalam permasalahan ini yaitu “Partisipasi
orang tua terhadap prestasi belajar siswa.”
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan survey terhadap tetangga sekitar RT 02 RW 10 Pasarbatang Kecamatan
Brebes Kabupaten Brebes. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung
terhadap anak berkaitan dengan peringkat anak di kelas, hobby, dan data lengkap
orang tua anak. Data ini diolah guna sebagai pertimbangan pengaruh partisipasi
orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
Data yang sudah di peroleh
diantaranya:
Tabel 1
Hobby anak
Hobby
|
Jumlah
|
Prosentase
|
Renang
|
1
|
8,33%
|
Sepak bola
|
4
|
33,33%
|
Main sepeda
|
4
|
33,33%
|
Bermain
|
3
|
25%
|
Jumlah
|
12
|
100%
|
Tabel 2 Pelajaran yang disenangi anak
Pelajaran
|
Jumlah
|
Prosentase
|
IPA
|
1
|
8,33%
|
Matematika
|
1
|
8,33%
|
IPS
|
1
|
8,33%
|
Bahasa Indonesia
|
2
|
16,67%
|
Olahraga
|
5
|
41,67%
|
SBK
|
2
|
16,67%
|
Jumlah
|
12
|
100%
|
Tabel 3 Profil
orangtua
Uraian
|
Jumlah Orang
|
Prosentase
|
Tingkat Pendidikan
|
||
SMA
|
4
|
33,33%
|
Diploma
|
3
|
25%
|
S1
|
5
|
41,67%
|
Jumlah
|
12
|
100
|
Pekerjaan
|
||
PNS
|
6
|
50%
|
Petani
|
3
|
25%
|
Buruh
|
1
|
8,33%
|
Wiraswasta
|
2
|
16,67%
|
Jumlah
|
12
|
100%
|
E. Pengujian Hipotesis
Orangtua memiliki
peran yang sangat penting dalam pendidikan dan kemajuan sekolah. Peran orangtua
dalam membentuk lingkungan belajar yang
kondusif di rumah antara lain:
a.
Menciptakan budaya belajar di rumah.
b.
Memprioritaskan tugas yang terkait secara
langsung dengan pembelajaran di sekolah.
c.
Mendorong anak untuk aktif dalam berbagai
kegiatan dan organisasi sekolah, baik yang bersifat kurikuler maupun
ekstrakurikuler.
d.
Memberi kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan gagasan, ide, dan berbagai aktivitas yang menunjang kegiatan
belajar.
e.
Menciptakan situasi yang demokratis di rumah
agar tukar pendapat dan pikiran sebagai
sarana belajar dan membelajarkan.
f.
Memahami apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh sekolah,
dalam mengembangkan potensi anaknya.
g.
Menyediakan sarana belajar yang memadai, sesuai
dengan kemampuan orangtua dan kebutuhan sekolah.
Secara garis besar
kesulitan belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
1.
Kesulitan belajar yang berhubungan dengan
perkembangan (developmental learning disabilities), mencakup:
a.
Gangguan
motorik dan persepsi;
b.
Kesulitan
belajar bahasa dan komunikasi;
c.
Kesulitan
belajar dalam penyesuaian perilaku sosial.
2.
Kesulitan belajar akademik (academic learning
disabilities), mencakup:
a.
Kegagalan
pencapaian prestasi akademik sesuai kapasitas yang dimilikinya;
b.
Penguasaan
ketrampilan membaca, menulis, dan berhitung.
Mempraktekan
gerakan-gerakan Brain-Gymn di rumah ada beberapa simpulan yang menarik untuk
dikaji kembali. Menurut orangtua proses
pendampingan di rumah dari segi faktor pendukungnya antara lain adalah :
1.
Sudah ada buku petunjuk dan kaset
2.
Guru-guru juga mengikuti pelatihan ikut
memotivasi siswa di sekolah
3.
Ada komunikasi dengan insturktur
4.
Ada monitoring
5.
Anak punya motivasi , karena berlatih bersama
dengan orangtua
Sedangkan hambatan
orangtua dalam mendampingi siswa di rumah antara lain adalah :
1.
Orangtua tidak telaten karena keterbatasan
waktu
2.
Orangtua tidak bisa rutin mengajari karena sibuk
kerja
3.
Orangtua belum hafal seluruh gerakan
4.
Orangtua belum yakin tentang efek gerakan dalam
membantu kesulitan belajar
5.
Anak-anak malas jika latihan sendirian
6.
Anak-anak lebih senang bermain sepeda dan main play
station.
Dalam mengatasi
masalah pendampingan anak di rumah , orangtua membuat beberapa cara yakni :
1.
Mengajak saudara lain untuk latihan bersama
2.
Membuat kesepakatan dengan anak tentang waktu
latihan
3.
Memilih gerakan yang disenangi anak
4.
Meminta anak untuk bercerita tentang manfaat
latihan Brain-Gymn
F. Kesimpulan
Partisipasi
orangtua dalam mengatasi problem belajar siswa ternyata tidak mudah karena
orangtua tidak sepenuhnya memahami masalah-masalah kesulitan belajar siswa.
Pada umumnya orangtua menyadari bahwa mereka mengalami kesulitan dalam
mendampingi anak di rumah.
Proses pendampingan
untuk anak di rumah tidak mudah dilakukan dirumah. Ada faktor pendukung dan
penghambat dalanm proses pendampingan dirumah. Faktor pendukung antara lain
adalah Sudah ada buku petunjuk dan kaset. Guru-guru juga mengikuti pelatihan ikut
memotivasi siswa di skeolah; ada komunikasi dengan insturktur, ada monitoring,
anak punya motivasi , karena berlatih bersama dengan orangtua.
0 komentar:
Posting Komentar