Selasa, 03 Juni 2014

Adat Penganten Jawa



Jawa merupakan wilayah yang luas. Wilayahnya sesuai provinsinya dibagi menjadi enam provinsi yaitu Banten, Daerah Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Wilayah Jawa merupakan wilayah yang paling utama di Indonesia dalamperkembangan di berbagai sektor. Misalnya ekonomi, teknologi, perhubungan dan lain sebagainya. Wilayah-wilayah ini mempunyai karakteristik masing-masing diberbagai sektor. Sektor budaya juga mempunyai karakteristik masing-masing.
Kebudayaan dan adat istiadat yang berada di Jawa dapat dibedakan adat yang dominan di Jawa yaitu Betawi (Jakarta), Sunda (Banten dan Jawa Barat), dan Jawa (Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur). Adat istiadat yang banyak macamnya dan pernikahan merupakan salah satu adat yang khas masing-masing daerah.

Secara kodrati, manusia diciptakan berpasang-pasangan (Q.S. Ar-Ruum : 21) dengan harapkan mampu hidup berdampingan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Dari sini tampak bahwa sampai kapan pun, manusia tidak mampu hidup seorang diri, tanpa bantuan dan kehadiran orang lain.
Salah satu cara yang dipakai untuk melambangkan bersatunya dua insan yang berlainan jenis dan sah menurut agama dan hukum adalah pernikahan. Masing-masing daerah mempunyai tata upacara pernikahannya sendiri-sendiri. Dalam bahasan ini, penulis akan mencoba mendeskripsikan tata upacara pernikahan adat Jawa dipandang dari sudut pandang semiotika.
Pernikahan adalah suatu rangkaian upacara yang dilakukan sepasang kekasih untuk menghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan suami-istri guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis keturunan. Guna melakukan prosesi pernikahan, orang Jawa selalu mencari hari baik, maka perlu dimintakan pertimbangan dari ahli penghitungan hari baik berdasarkan patokan Primbon Jawa. Setelah ditemukan hari baik, maka sebulan sebelum akad nikah, secara fisik calon pengantin perempuan disiapkan untuk menjalani hidup pernikahan, dengan cara diurut perutnya dan diberi jamu oleh ahlinya. Hal ini dikenal dengan istilah diulik, yaitu pengurutan perut untuk menempatkan rahim dalam posisi yang tepat agar dalam persetubuhan pertama memperoleh keturunan, dan minum jamu Jawa agar tubuh ideal dan singset.

File Lengkap dapat diunduh  DI SINI

0 komentar:

Posting Komentar