BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang melibtakan
beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa. Melalui pembelajaran terpadu ini siswa dapat memperoleh pengalaman
langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan
memproduksi hal-hal yang dipelajarinya. Siswa akan terlatih untuk dapat
menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna,
otentik, dan aktif.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh
terhadap kebermaknaan belajar bagi para siswa sekolah dasar. Dalam
pelaksanaannya perlu mengikuti prosedur yang dirancang sesuai dengan
prinsip-prinsip pembelajaran terpadu. Dengan demikian, perlu dipelajari
persyaratan pelaksanaan pembelajaran terpadu agar pelaksanaannya dapat maksimal
dan bermakna.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1.
Apakah yang dimaksud
pembelajaran terpadu?
2.
Apa saja persyaratan
dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu?
C.
Tujuan Pembahasan
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu:
1.
Memahami apa yang
dimaksud pembelajaran terpadu
2.
Memahami apa saja persyaratan
dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran
Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang
mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah
memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi, keterangan
seperti ini disebut juga dengan kurikulum (DEPDIKBUD, 1990: 3), atau pengajaran
lintas bidang studi (Maryanto, 1994: 3).
Secara umum pembelajaran terpadu pada prinsipnya terfokus pada pengembangan perkembangan kemampuat siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Secara umum pembelajaran terpadu pada prinsipnya terfokus pada pengembangan perkembangan kemampuat siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Pembelajaran terpadu juga suatu model pembelajaran yang dapat
dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi
untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna pada
pembelajaran terpadu artinya, siswa akan memahami konsep-konep yang mereka
pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep yang
lain yang sudah mereka pahami.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Tim Pengembang D-2
PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar (1997 : 17) yang mengatakan bahwa “ pembelajaran
terpadu adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa
bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa”. Pada dasarnya
pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan
siswa baik individu maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan
konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
Berdasarkan uraian di atas maka
pembelajaran terpadu sebagai berikut:
1.
Pembelajaran dari suatu tema tertentu sebagai
pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain
baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan ataupun lainnya.
2.
Suatu
pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang
mencerminkan dunia nyata disekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan
anak.
3.
Suatu
cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.
4.
Menggabungkan
sebuah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan
belajar dengan lebih baik dan bermakna.
B. Persyaratan
Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Dalam pembelajaran terpadu
terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam pelaksanaannya. Di bawah ini beberapa
hal yang diperlukan antara lain:
1. Kejelian Keprofesionalan guru dalam mengantisipasi pemanfaatan
berbagai kemungkinan arahan pengait konseptual intra atau pun antarbidang studi.
Kejelian keprofesionalan
guru meliputi:
a. Menyeleksi topik-topik ataupun konsep-konsep yang menarik
yang akan diajarkan, sebagai contoh konsep lingkungan, komunikasi, benda-benda
pos dan sebagainya.
b. Memilih materi yang relevan dengan tingkat perkembangan anak.
c. Mencoba untuk mengkaitkan atau menghubungkan dengan mata pelajaran
lain.
Dengan demikian, dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan kejelian profesional guru dalam
penguasan material terhadap bidang-bidang studi yang perlu dikaitkan dan
memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak. Dalam hal
kesiapan guru sebagai penterjemah kurikulum,
guru dituntut jeli dalam mengantisipasi pemanfaatan berbagai kemungkinan
arahan pengait konseptual intra ataupun antar bidang studi.
2. Penguasaan material dan metodologi terhadap bidang-bidang studi
yang perlu dikaitkan.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu hendaknya menguasai
materi bidang-bidang
studi yang dipadukan dalam setiap pembelajaran sehingga saat pembelajaran berlangsung
guru tidak akan mengalami kesulitan ketika siswa menanyakan hal-hal yang
terkait dengan materi pembelajaran yang dipelajari. Hal tersebut dikarenakan
guru telah menguasai semua materi pada tiap bidang-bidang studi yang diajarkan.
Selain penguasaan materi, guru juga harus menguasai metodologi
terhadap bidang-bidang studi
yang perlu dikaitkan. Hal tersebut diperlukan karena dalam menjelaskan suatu
materi, diperlukan metode yang paling tepat agar penyampaian materi efektif.
Maka dari itu penguasaan metodologi sangat penting agar guru memahami kelebihan
dan kekurangan masing-masing metode sehingga guru dapat memilih metode-metode
apa yang akan digunakan agar penyampaian materi efektif. Terlebih lagi dalam
pembelajaran terpadu, terdapat lebih dari satu bidang studi yang disampaikan
sehingga metode yang dipilih harus sesuai dengan bidang-bidang studi yang
disampaikan
3. Wawasan kependidikan yang mampu membuat guru selalu waspada untuk
memanfaatkan setiap keputusan dan tindakannya untuk memberikan urunan nyata
bagi pencapaian tujuan utuh pendidikan (dampak instraksional dan dampak
pengiring).
Pembelajaran terpadu diyakini membawa keuntungan pada pencapaian efek instruksional dan
efek pengiring (nurturant effect). Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu,
perlu juga wawasan kependidikan yang dimiliki oleh guru. Dengan wawasan
tersebut, guru dapat bertindak waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi dalam memanfaatkan setiap keputusan dan tindakan. Dengan demikian,
sikap kewaspadaan guru tersebut dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi
pencapaian tujuan utuh kependidikan.
Keputusan dan tindakan ini dapat berupa menjadikan berbagai bidang
studi dalam satu kemasan materi yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif, objektif dan logis, sehingga pelaksanaan pembelajaran tersebut akan
lebih bermakna bagi siswa dan tercapai tujuan utuh pendidikan yang berupa
instruksional dan pengiring.
Demikianlah persyaratan
pelaksanaan pembelajaran terpadu yang harus dipenuhi. Dalam strategi
pembelajaran terpadu ini, seorang guru tentu dituntut memiliki kepiawaian untuk
memahami secara detail dan terurai terhadap konsep-konsep yang berserakan
tersebut sehingga menjadi konsep yang utuh. Guru perlu menarik benang merah
atau menangkap galur-galur gagasan tentang suatu konsep yang terdapat dalam
berbagai bidang studi.
Galur-galur tersebut kemudian disimpulkan secara rinci dari
khusus ke umum sehingga sehingga menjadi konsep (pengetahuan, pemahaman) yang
utuh dan menyeluruh. Penggunaan strategi pembelajaran model ini secara
metodologis dapat mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik secara
lebih efektif karena pendekatan ini menuntun peserta didik membuka wawasan dan
cara berpikir yang luas dan mendalam melalui pemahaman terhadap konsep secara
lintas disiplin ilmu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan sebuah
konsep atau tema sebagai pusat perhatian dari beberapa bidang studi yang
berbeda yang mencerminkan dunia nyata disekeliling dan sesuai perkembangan
anak.
2.
Persyaratan pelaksanaan pembelajaran terpadu yaitu sebagai berikut:
1.
Kejelian
Keprofesionalan guru dalam mengantisipasi pemanfaatan berbagai kemungkinan
arahan pengait konseptual intra atau pun antarbidang studi.
2.
Penguasaan
material dan metodologi terhadap bidang-bidang studi yang perlu dikaitkan.
3.
Wawasan
kependidikan yang mampu membuat guru selalu waspada untuk memanfaatkan setiap
keputusan dan tindakannya untuk memberikan urunan nyata bagi pencapaian tujuan
utuh pendidikan (dampak intraksional dan dampak pengiring)
B. Saran
Dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu, bagi pendidik hendaknya lebih memenuhi
persyaratan yang ada sehingga pelaksaan pembelajaran terpadu akan maksimal dan
lebih bermakna bagi peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Asep
Herry Hernawan, dkk. 2009. Pembelajaran
Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tim
Pengembangan PGSD. 2001. Pembelajaran
Terpadu D-II PGSD dan S 2 Pendidikan Dasar. Bandung: CV Maulana.
0 komentar:
Posting Komentar