Sekolah X merumuskan rencana
pengembangan sekolah yang terdiri beberapa tahap yaitu:
1.
Tantangan Nyata Sekolah
Sekolah X melihat tantangan nyata
pada saat ini yaitu berupa berkembangnya
IPTEKS yang belum diimbangi dengan pendidikan karakter. Banyak orang
memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, tetapi mereka tidak memiliki moral
yang baik. Tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
disamping itu pendidikan juga harus dapat menciptakan manusia yang berkarakter.
Oleh karena itu sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut mampu mengahasilkan
lulusan yang cerdas secara intelektual dan baik secara moral.
2.
Visi Sekolah
Berdasarkan tantangan nyata yang
dihadapi sekolah X tersebut, maka dirumuskan suatu kalimat visi yaitu “BERKARAKTER
KUAT DAN CERDAS”
Visi
|
Indikator
|
Berkarakter Kuat
|
Unggul dalam
18
nilai pendidikan karakter bangsa yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat /komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
|
Cerdas
|
1. Unggul dalam perolehan UASBN
2. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang
pendidikan di atasnya
3. Unggul dalam berbagai lomba mapel
4. Unggul dalam lomba kreativitas
5. Unggul dalam lomba kesenian
6. Unggul dalam lomba olahraga
7. Unggul
dalam penguasaan teknologi informasi
8. Unggul
dalam outcome
|
3.
Misi sekolah
1.
Melaksanakan
pembiasaan bertindak sesuai dengan nilai luhur bangsa yang berasal dari ajaran
agama yang dianut dan nilai sosial budaya.
2.
Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang
secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
3.
Menumbuhkan
semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
4.
Menyelenggarakan
pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan
aktif dalam memecahkan masalah.
5.
Mendorong
dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat
dikembangkan secara optimal.
6.
Menerapkan
manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok
kepentingan yang terkait dengan sekolah (stakeholders).
7.
Menyelengarakan pembelajaran berbasis IT
4.
Tujuan Sekolah
a. Pada
tahun 2014 tercipta lingkungan sekolah yang kondusif bagi pembelajaran.
b. Pada
tahun 2014 semua siswa mampu menjalankan hak dan kewajiban di sekolah, rumah,
dan masyarakat.
c. Pada tahun 2014 rata-rata UASB N mencapai nilai minimal 7,0
d. Pada tahun 2014 memiliki tim olahraga minimal 3 cabang dan mampu menjadi
finalis tingkat nasional.
e. Pada tahun 2014 memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara
berskala nasional.
f. Pada
tahun 2014 partisipasi stakeholder tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan.
g. Pada tahun 2014 proporsi lulusan yang melanjutkan ke sekolah unggul minimal 50%.
h. Pada tahun 2014 proporsi penggunaan IT dalam
pembelajaran minimal 75%.
5.
Sasaran Sekolah
Pada
akhir tahun ajaran 2013/ 2014 sekolah dapat;
a. Membekali sekurang-kurangnya 95% peserta didik mampu mengamalkan
ajaran agama yang dianut.
b. Membekali 100% peserta didik mampu mengakses informasi
yang positif dari internet.
c. Membiasakan sekurang-kurangnya 95% peserta didik terbiasa
sholat berjamaah bagi yang beragama islam.
d. Membiasakan
sekurang-kurangnya
95% semua warga sekolah bertindak sesuai dengan 18 nilai pendidikan karakter.
e. Memperoleh nilai UN rata-rata 7,0.
f. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan yang
bervariasi, inovatif, dan bermakna, di antaranya CTL dan
inkuiri serta layanan
bimbingan dan konseling.
g. Meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik
melalui pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrakurikuler
h. Mengembangkan kedisiplinan dariseluruh komponen madrasah
(stake holder) untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh sebagai dasar
dalam setiap aktivitas serta sebagai aset madrasah.
i.
Meningkatkan
jumlah peserta didik yang diterima di sekolah favorit/ unggul sekurang-kurangnya 75% dari jumlah yang lulus.
j.
Mampu
menempatkan diri sebagai sekolah yang mengembangkan perdidikan berbasis ICT.
STUDI KASUS
Di sekolah Y pada tahun 2013 merumuskan
rancangan pengembangan sekolah yang berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran yang
sesuai dengan tantangan pada tahun tersebut.
Setelah
berjalan satu tahun, tantangan nyata yang dihadapi sekolah berubah drastis. Sehingga
rancangan pengembangan sekolah sudah tidak sesuai dengan tantangan yang ada.
Apa yang perlu dilakukan oleh sekolah Y dalam menanggapi permasalahan tersebut?
Solusi
yang ditawarkan yaitu:
1. Sekolah
Y mengubah visi, misi, tujuan dan sasaran yang sudah ada melalui tahapan˗tahapan
dalam perencanaan pengembangan sekolah.
2. Sekolah
Y tidak mengubah visi, misi, tujuan dan sasaran tetapi menambahkan perumusan
rencana pengembangan sekolah yang sesuai dengan tantangan yang ada.
3. Sekolah
Y tidak mengubah visi, misi, dan tujuan sampai akhir berlakunya visi, misi, dan
tujuan dalam jangka waktu 3 tahun.
DAFTAR
PERTANYAAN
1.
M.
Faturrohman
Bagaimana agar tantangan, visi,
misi, tujuan, dan sasaran sekolah tidak hanya dijadikan pajangan saja?
Jawab:
Dalam perumusan tantangan, visi,
misi, tujuan, dan sasaran sekolah harus melibatkan stakeholder (pihak yang berkepentingan) sehingga semua warga
sekolah dan stakeholder mempunyai
rasa tanggungjawab untuk melaksanakan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah sesuai
dengan yang direncanakan (Nani Wahyuni)
2.
Puguh
Gita Januar
Apa yang mempengaruhi sehingga
sekolah harus mengubah dan memodifikasi visi, misi, tujuan, dan sasaran
sekolah?
Jawab:
Dasar untuk
merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah adalah tantangan. Jadi, hal
yang mempengaruhi suatu visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah perlu diubah
apabila tantangan nyata sekolah berubah. (Tati
Kurniati)
3.
Muh.
Fatkhu Rohman A.
Bagaimana
agar pelaksanaan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah di tengah perjalanan
tidak terjadi penyelewengan terhadap rencana awal?
Jawab:
Dalam
perumusan tantangan, visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah harus melibatkan stakeholder (pihak yang berkepentingan)
sehingga semua warga sekolah dan stakeholder
mempunyai rasa memiliki (sense of belonge).
Terima kasih atas materinya
BalasHapus