BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan
kualitas, efektifitas dan efesiensi tidak hanya tergantung pada teknologi
mesin-mesin modern, modal yang cukup dan adanya bahan baku yang bermutu saja.
Namun semua faktor tersebut tidak akan terjadi apa-apa tanpa adanya dukungan
dari sumber daya manusia yang baik dan bisa mengembangkan kemampuan dan
keahlian mereka serta dapat menunjukkannya dalam peningkatan grafik
produktivitas kerja.
Menguraikan sumber daya manusia,
tidak lepas dari manajemen sumber daya manusia itu sendiri. Manajemen sumber
daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat digunakan
untuk mencapai tujuan. Salah satu hal
yang kongkrit untuk mendorong peningkatan produktivitas sumber daya manusia
adalah pendidikan dan pelatihan agar mampu mengemban tugas dan pekerjaan dengan
sebaik mungkin.
Pekerjaan yang dilakukan dengan tingkat pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan isi kerja akan mendorong
kemajuan setiap usaha yang pada gilirannya akan juga meningkatkan pendapatan,
baik pendapatan perorangan, kelompok maupun pendapatan nasional. Dengan program
pelatihan yang efektif dan efisien, maka kemampuan yang diperoleh melalui
pendidikan formal dan pendidikan non formal yang dimiliki karyawan akan turut
meningkatkan kemampuan dan penguasaan akan pekerjaannya yang pada akhirnya
berdampak pada produktivitas kerja yang baik.
Berdasarkan latar
belakang permasalahan di atas, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang “Pendidikan
dan Pelatihan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah konsep pendidikan dan pelatihan?
2.
Apakah perbedaan pendidikan dan
pelatihan?
3.
Apakah tujuan pendidikan dan pelatihan?
4.
Apa saja prinsip˗prinsip pendidikan dan
pelatihan?
5.
Apakah fungsi pendidikan dan pelatihan?
6.
Apakah manfaat pendidikan dan pelatihan?
7.
Bagaimana jenis pendidikan dan
pelatihan?
8.
Bagaimana metode pendidikan dan
pelatihan?
9.
Bagaimana keberhasilan pendidikan dan
pelatihan?
10. Apa
saja hal˗hal yang perlu dipersiapkan dalam pendidikan dan pelatihan?
C.
Tujuan
Penulisan
makalah ini memiliki tujuan, antara lain:
1.
Menjelaskan definisi pendidikan dan
pelatihan
2.
Menjelaskan perbedaan pendidikan dan
pelatihan
3.
Menjelaskan tujuan pendidikan dan
pelatihan
4.
Menjelaskan prinsip˗prinsip pendidikan
dan pelatihan
5.
Menjelaskan fungsi pendidikan dan
pelatihan
6.
Menjelaskan manfaat pendidikan dan
pelatihan
7.
Menjelaskan jenis pendidikan dan
pelatihan
8.
Menjelaskan metode pendidikan dan pelatihan
9.
Menjelaskan keberhasilan pendidikan dan
pelatihan
10. Menjelaskan
hal˗hal yang perlu dipersiapkan dalam pendidikan dan pelatihan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendidikan dan Pelatihan
1. Pengertian
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sistematik yang
disengajakan, yang dibuat oleh sesuatu masyarakat untuk menyampaikan
pengetahuan, nilai, sikap dan kemahiran kepada ahlinya, usaha memperkembangkan
potensi individu dan perubahan yang berlaku dalam diri manusia.
Zais (1986:317) dalam http://www.scribd.com/doc/55461188/
Makalah-Pendidikan-Dan-Pelatihan-Diklat mengemukakan
bahwa pendidikan sebagai proses memperluas kepedulian dan keberadaan sesorang
menjadi dirinya sendiri atau proses mendefinisikan dan mendefinisikan
keberadaan diri sendiri di tengah-tengah lingkungannya.
Dai uraian tentang pengertian
pendidikan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a.
Pendidikan adalah susatu kegiatan atau usaha manusia
untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina pada potensi pribadinya
yang berupa rohani (cipta, rasa, dan karsa) serta jasmani (panca indra dan
keterampilan).
b.
Pendidikan di dalam suatu proses perubahan perilaku
menuju kepada kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia.
c.
Pendidikan adalah suatu proses pengembangan kemampuan
atau perilaku ke arah yang diinginkan.
d.
Pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai
oleh perkembangan manusia, dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam
mencapai tujuan.
2. Pengertian
Pelatihan
Nadler dan Wiggs
dalam http://zakarija.staff. umm.ac.id/files/
2010/12/PENDIDIKAN-DAN-PELATIHAN1.pdf
mendefinisikan pelatihan (training) sebagai teknik-teknik yang
memusatkan pada belajar tentang 4 ketrampilan-ketrampilan, pengetahuan dan
sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memulai suatu pekerjaan atau tugas-tugas atau
untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas.
Payaman
Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari
investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan kerja sehingga meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya
dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan
dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan
kerja.
Menurut beberapa pendapat di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan suatu kegiatan dalam maksud
untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan
pengetahuan dari para pegawai sesuai dengan keinginan dari suatu lembaga atau
organisasi.
Menurut Hamalik yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:17) dalam http://www.scribd.com/doc/55461188/Makalah-Pendidikan-Dan-Pelatihan-Diklat konsep sistem pendidikan dan pelatihan (diklat)
adalah upaya untuk meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk pegawai melalui
upaya pendidikan dan pelatihan baik berupa diklat berjenjang, diklat kursus,
diklat fungsional, dan diklat operasional yang banyak diterapkan oleh suatu
organisasi dalam rangka meningkatkan kemampuan kerja karyawan dalam menghadapi
aktivitasnya, yang diupayakan dapat meningkatkan pelayanan masyarakatnya.
Menurut Syamsuddin yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:18) diklat adalah
suatu proses dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan terus
menerus bagi suatu organisasi agar karyawan yang mengikuti diklat mampu
mengembangkan karir dan aktivitas kerjanya di dalam mengembangkan, memperpaiki
perilaku kerja karyawan, mempersiapkan karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih
rumit dan sulit, serta mempersiapkan tenaga untuk mengembangkan aktivitas
kerjanya.
Dari beberapa
pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan latihan (diklat)
merupakan proses sistematis untuk
meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk pegawai
dimana pegawai mempelajari pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan
pribadi dan organisasi sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.
Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan
dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat
(pendidikan dan pelatihan). Unit yang menangani pendidikan dan pelatihan
pegawai lazim disebut PUSDIKLAT (Pusat Pendidikan dan Pelatihan).
B.
Perbedaan
Pendidikan dan Pelatihan
Pemahaman terhadap
istilah pendidikan dan
pelatihan sering tumpang tindih, batasan antara keduanya
seringkali kabur, karena keduanya memiliki tujuan yang sama
yaitu terjadinya perubahan
perilaku ke arah
yang lebih baik sesuai
dengan yang diinginkan. Keduanya
berhubungan dengan belajar dan perubahan pada diri manusia, tetapi berbeda
terutama dalam hal tujuan khusus yang ingin dicapai.
Miner (1992)
menyebut bahwa pendidikan
lebih terkait dengan
tujuan-tujuan yang bersifat individual dan tidak terkait langsung dengan
tujuan organisasi (walaupun tujuan-tujuan tersebut bisa saja tumpang tindih),
sedang pelatihan pada dasarnya
berhubungan dengan peran khusus
individu dalam organisasi.
Pelatihan ditujukan untuk membantu
individu agar berhasil
menampilkan kinerjanya dalam suatu pekerjaan tertentu. Jadi,
pertumbuhan mereka dan berbagai peran yang akan mereka mainkan di
lingkungan sosial mereka menjadi titik
awal dalam pendidikan, sedangkan
pelatihan berawal dari
kebutuhan dalam suatu
pekerjaan tertentu yang akan
dilakukan. Lebih jauh
Miner menjelaskan bahwa
proses pelatihan lebih dipusatkan pada pembelajaran dan perubahan
pada suatu hal yang secara
khusus dapat diterapkan
pada suatu jabatan,
melengkapi persayaratan jabatan yang
dibutuhkan, dan efisien dalam
hal waktu, biaya,
dan sumber daya yang digunakan.
Jadi, pendidikan lebih
mengarah pada pengetahuan dan
hal-hal yang bersifat
umum dan terkait dengan kehidupan pribadi secara luas, sedangkan
pelatihan mengarah pada ketrampilan berperilaku secara khusus dan ada ukuran
benar atau salah. Pendidikan lebih diarahkan
untuk memecahkan knowledge
problems, sedangkan pelatihan lebih pada skill problems, dan keduanya digunakan secara bersama untuk
memecahkan motivation problems.
Dalam konteks dunia
kerja secara tegas membedakan
antara pendidikan dan
pelatihan sebagaimana pada
tabel berikut ini:
PENDIDIKAN
|
PELATIHAN
|
Proses memperoleh pengetahuan atau informasi
|
Proses
mengembangkan keterampilan untuk suatu pekerjaan atau tugas tertentu
|
Menekankan pada mengetahui
|
Menekankan
pada melakukan
|
Menekankan pencapaian dengan membandingkan dengan
tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain
|
Menekankan pencapaian
pada tingkat keterampilan tertentu
yang bisa dilakukan
|
Menekankan pada cara pandang sistem terbuka, bahwa
ada banyak cara
yang bisa digunakan untuk
mencapai suatu tujuan, berpikir
kreatif dan kritis sangat dianjurkan
|
Menekankan pada
cara pandang sistem tertutup, bahwa
ada cara khusus
yang benar atau salah
dalam menunjukkan suatu ketrampilan
|
Menekankan pada
mengetahui
informasi yang tidak harus berhubungan secara langsung dengan pekerjaan
atau karir tertentu
|
Menekankan pada
tingkat kinerja pada suatu pekerjaan tertentu
|
Menekankan pada pendekatan terbuka dalam mencapai
suatu tujuan, setiap tahap dalam prosesnya tidak
ditentukan
|
Menekankan pada
suatu urutan yang komprehensif dalam
menampilkan suatu
ketrampilan yang diperlukan untuk menunjukkan suatu
perilaku
Tertentu dan setiap langkah
dalam prosesnya ditentukan
|
Perbedaan-perbedaan tersebut
tentu saja menimbulkan implikasi
yang berbeda terkait dengan
gejala-gejala psikologis baik yang terjadi
pada diri peserta (yang
dididik atau dilatih) maupun pada yang mendidik
atau melatih. Perbedaan
tersebut juga berimplikasi
pada berbedanya proses belajar
(learning) yang
terjadi meskipun pada
dasarnya pendidikan dan pelatihan
keduanya merupakan proses belajar
dan bermuara pada terjadinya perubahan perilaku.
C.
Tujuan
Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan
pelatihan meliputi dua tujuan sekaligus, yaitu tujuan pendidikan dan tujuan
pelatihan yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan diadakannya
pusat/ badan/ lembaga/ unit
pendidikan dan pelatihan tersebut
umumnya untuk dapat
memecahkan masalah-masalah
perilaku dalam organisasi yang
meliputi masalah pengetahuan,
ketrampilan dan motivasi atau
sikap, serta untuk
meningkatkan kompetensi para pesertanya
terkait dengan tugas-tugas dan
pekerjaan yang akan
dipertanggungjawabkan kepada mereka.
Seseorang yang
mengalami skill problems,
tidak bisa berperilaku
sebagaimana yang diharapkan, mungkin
karena ia memang
belum tahu sehingga
perlu dididik. Seseorang yang
mengalami motivation problems mungkin bukan
karena ia tidak mau
melakukan sebagaimana yang
diharapkan, melainkan karena
ia tidak tahu mengapa
harus melakukannya sehingga
ia perlu diberitahu.
Seseorang yang mengalami knowledge problems bisa saja bukan
karena ia tidak tahu tetapi karena ia
tidak mau tahu
sehingga perlu dimotivasi.
Dengan demikian, para
pegawai, karyawan atau anggota-anggota organisasi akan mampu
melaksanakan tugas-tugas dan
pekerjaan yang dipertanggungjawabkan kepada
mereka sebagaimana yang diharapkan, dengan
mengikuti program pendidikan
dan pelatian. Jadi
baik pendidikan maupun pelatihan,
sebenarnya sama-sama mengupayakan
dicapainya suatu kompetensi tertentu dari para pesertanya.
Menurut pasal 9
Undang-Undang Ketenagakerjaan tahun 2003, pendidikan dan pelatihan kerja
diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Tujuan-tujuan
pendidikan dan pelatihan dapat dikelompokkan mejadi lima
bidang, yaitu:
1.
Memperbaiki kinerja
2.
Memutakhirkan keahlian-keahlian para
pegawai/ karyawan sejalan dengan kemajuan tekhnologi.
3.
Mengurangi waktu pembelajaran bagi
pegawai/ karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan.
4.
Membantu memecahkan masalah operasional.
5.
Mempersiapkan pegawai/ karyawan untuk
mendapatkan promosi jabatan.
D.
Prinsip-Prinsip Pendidikan dan Pelatihan
Beberapa prinsip
dalam pendidikan dan pelatihan antara lain :
1. Perbedaan
individu
Pada saat perencanaan dan
pelaksanaan harus tetap diingat adanya perbedaan individu dari para peserta
baik latar belakang pendidikan, pengalaman, maupun keinginan. Oleh karena itu,
sifat dan cara pendidikan dan pelatihan harus direncanakan dan dilaksanakan
sedemikian rupa, sehingga pendidikan dan pelatihan tersebut akan dapat
memberikan hasil dan manfaat dengan cakupan yang besar.
2. Analisis
jabatan
Spesifikasi pekerjaan akan dapat
menjelaskan pendidikan yang sesuai dan harus dimiliki oleh calon pekerja untuk
dapat menunjang pelaksanaan pekerjaannya. Oleh karena itu, bahan-bahan yang
akan diajarkan harus berhubungan erat dengan apa yang dinyatakan dalam analisis
pekerjaan peserta.
3. Motivasi
Orang akan bersungguh-sungguh
melaksanakan suatu tugas tertentu bila ada daya rangsangannya. Demikian juga
halnya dengan peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, mereka melihat
kenaikan upah maupun kenaikan kedudukan adalah beberapa daya rangsang yang
dipergunakan untuk belajar sungguh-sungguh selama pendidikan dan pelatihan.
4. Partisipasi
aktif
Peserta pendidikan dan pelatihan
harus turut aktif dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Sistem pendidikan
dengan jalan memberikan kuliah sering kali membosankan karena bersifat satu
arah. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan harus dapat memberikan
kesempatan untuk bertukar pikiran antara peserta dan pengajar, sehingga peserta
turut aktif berfikir selama pelaksanaan berlangsung.
5. Seleksi
peserta pelatihan
Diantara peserta pendidikan dan
pelatihan terdapat perbedaan baik pendidikan, pengalaman maupun keinginan
sehingga untuk menjaga agar perbedaan tidak terlalu besar, maka calon peserta
harus diseleksi. Pendidikan dan pelatihan sebaiknya diberikan kepada peserta yang
berminat dan berkemauan keras untuk mengikutinya. Pada umumnya orang menganggap
bahwa adanya seleksi memberikan gambaran bahwa hanya orang-orang tertentu yang
dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan.
6. Seleksi
pengajar
Tidak setiap orang dapat menjadi
seorang pengajar yang baik. Jabatan untuk mengajar juga memerlukan kualifikasi
tertentu karena berhasil atau tidaknya pendidikan dan pelatihan tergantung ada
atau tidaknya persamaan kualifikasi analisis jabatan pengajar dengan kalifikasi
analisisi pekerjaan peserta. Oleh karena itu, salah satu asas penting dari
pendidikan dan pelatihan ialah tersedianya tenaga pelatih yang terdidik,
berminat, dan mempunyai kesanggupan untuk mengajar.
7. Pelatihan
pengajar
Pengajar dalam suatu pendidikan dan
pelatihan harus mudah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi tenaga
pelatih. Harus diingat bahwa tidak semua orang yang pandai dalam suatu bidang
tertentu dapat mengajarkan kepandaiannya kepada orang lain.
8. Metode
pelatihan
Metode pendidikan dan pelatihan
yang diberikan harus sesuai dengan jenis latihan yang diberikan. Metode
pemberian kuliah tidak tepat bagi supervisor, meskipun cara seperti ini dapat
diberikan pada jenis pendidikan yang lain. Oleh karena itu, pilih metode yang
tepat untuk digunakan pada saat pendidikan dan pelatihan.
9. Asas
belajar
Pada umumnya orang akan lebih mudah
mengkap pelajaran jika pelajaran yang diberikan dimulai dari hal yang lebih mudah,
baru kemudian mempelajari hal yang lebih sulit.
E.
Fungsi
Pendidikan dan Pelatihan
Fungsi pendidikan dan pelatihan
adalah :
1.
Memperbaiki kinerja ( performance ) para peserta.
2.
Mempersiapkan promosi ketenagakerjaan
pada jabatan yang lebih rumit dan sulit.
3.
Mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan
yang lebih tinggi yaitu tingkatan kepengawasan atau manajerial.
4.
Dapat membantu karyawan membuat
keputusan yang lebih baik.
5.
Meningkatkan kemampuan di bidang
kerjanya sehingga dapat mengurangi stres dan menambah rasa percaya diri.
6.
Sebagai proses penumbuhan
intelektualitas sehingga kecemasan menghadapi perubahan di masa-masa mendatang
dapat dikurangi.
F.
Manfaat
Pendidikan dan Pelatihan
Manfaat pendidikan dan pelatihan
pata dikelompokan menjadi:
1.
Manfaat bagi organisasi
a. Peningkatan
produktivitas kerja organisasi sebagai keseluruhan antara lain karena tidak
terjadinya pemborosan tetapi kecermatan melaksanakan tugas. Kerjasama yang baik
antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan berbeda dan
spesialistik, meningkatkan tekad mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta
lancarnya koordinasi sehingga organisasi bergerak sebagai satuan yang bulat dan
utuh.
b. Terwujudnya
hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan. Saling menghargai dan adanya
kesempatan bagi bawahan untuk berfikir dan bertindak secara inovatif.
c. Terjadinya
proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan kegiatan tepat, selain itu
para pegawai yang bertanggung jawab menyelengagarakan kegiatan-kegiatan
operasional dan tidak sekedar diperintah oleh manajer.
d. Meningkatkan
semangat kerja seluruh pegawai dalam organisasi dengan komitmen organisasi yang
lebih tinggi.
e. Mendorong
sikap keterbukaan manajemen, penerapan gaya manajerial (pengurusan) yang
partisipatif.
f. Memperlancar
jalannya komunikasi efektif yang memperlancar proses perumusan kebijakan
organisasi dan operasional.
g. Penyelesaian
konflik secara fungsional yang dampaknya ialah rasa persatuan dan suasan
kekeluargaan dikalangan para anggota organisasi.
2.
Manfaat bagi individu
a. Menolong
para pegawai membuat keputusan dengan baik.
b. Meningkatkan
kemampuan para pegawai menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.
c. Timbulnya
dorongan di dalam diri para pegawai untuk terus meningkatkan kemampuan
kerjanya.
d. Peningkatan
kemampuan pegawai untuk mengatasi stress, frustasi, dan konflik yang pada
gilirannya memperbesar rasa percaya diri.
e. Tersedianya
informasi tentang berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh para pegawai
dalam rangka pertumbuhan masing-masing secara teknikal dan intelektual.
f. Meningkatkan
kepuasan kerja
g. Semakin
besarnya tekad pegawai untuk lebih mandiri.
h. Mengurangi
ketakutan mengahadapi tugas-tugas baru di masa depan.
3.
Manfaat bagi kelompok kerja
a. Terjadinya
proses komunikasi yang efektif.
b. Adanya
persepsi yang sama tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan.
c. Ketaatan
semua pihak terhadap berbagai ketentuan yang bersifat normal, berlaku umum, dan
ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang maupun yang berlaku khusus
di lingkungan seluruh pegawai.
d. Terjadinya
iklim yang baik bagi pertumbuhan seluruh pegawai.
e. Menjadikan
organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk berkarya.
G.
Jenis-Jenis
Pendidikan dan Pelatihan
Adapun
jenis-jenis pendidikan dan pelatihan antara lain:
1.
Diklat kepemimpinan
Diklat
kepemimpinan yang selanjutnya disebut DIKLATPIM dilaksanakan untuk mencapai
persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan
jenjang jabatan struktural. Diklat kepemimpinan adalah diklat dengan sasaran
utama untuk meningkatkan karir guna memangku suatu jabatan fungsi atau pangkat
tertentu secara bertahap dan untuk memperkaya atau meningkatkan keterampilan
manajemen kepemimpinan serta kemampuan menciptakan metode-metode kerja baru.
Diklat kepemimpinan dititikberatkan pada penajaman keahlian spesifik baik dalam
bidang pekerjaan maupun bidang manajerial. Antara lain meliputi Diklat
Pengelola Cabang, Kursus pimpinan Madya, dan Kursus pimpinan Utama.
2.
Diklat Fungsional
Diklat
fungsional adalah diklat yang ditujukan untuk menunjang mengembangkan keahlian
atau keterampilan kerja dan dititikberatkan pada perubahan pola kerja, cara
kerja dan penggunaan metode kerja mutakhir. Diklat fungsional dilaksanakan
untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang
jabatan fungsional masing-masing jenis dan jenjang diklat fungsional untuk
masing-masing jabatan fungsional ditetapkan oleh instansi pembina jabatan
fungsional yang bersangkutan.
3.
Diklat Teknis
Diklat
teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas pegawai atau karyawan. Diklat teknis dapat
dilaksanakan secara berjenjang. Jenis dan jenjang diklat teknis untuk
masing-masing jabatan ditetapkan oleh instansi teknis yang bersangkutan.
H.
Metode
Pendidikan dan Pelatihan
Banyak sekali metode untuk pelatihan yang dapat digunakan, karena
masing-masing metode tersebut saling melengkapi dan tidak ada yang paling baik.
Metode mana yang akan digunakan tergantung kepada faktor-faktor seperti jenis
pelatihan yang diberikan, pelatihan diberikan kepada siapa, berapa usia para
pesertanya, pendidikan dan pengalaman peserta, dan tersedianya instruktur yang
cakap dalam suatu metoda pelatihan tertentu.
Pelaksanaan
pendidikan dan latihan dapat melalui beberapa metode, yaitu :
1.
Sistem Magang
Sistem ini merupakan sistem yang paling
tua di dunia. Sistem magang mempunyai prinsip umum yaitu belajar sambil bekerja
dan sebaliknya.
2.
Sistem
Peragaan
Untuk ketrampilan tertentu sering
kali dalam pendidikan dan latihan menggunakan peragaaan, dengan alat-alat
tertentu serta didemontrasikan cara pengerjaannya.
3.
Sistem
Bimbingan
Dengan sistem ini pelajaran
langsung diberikan satu-persatu sehingga para pegawai akan lebih cepat memahami
pelajaran yang diberikan.
4.
Sistem Latihan
Praktek
Dalam sistem ini seseorang lebih
ditekankan untuk melaksanakan latihan praktek seperti sesungguhnya agar mereka
dapat langsung bekerja.
Menurut Cherrington
(1995:358), dikatakan bahwa metode dalam pendidikan pelatihan secara garis
besar dibagi menjadi 2 yaitu on the job training dan off the
job training. On the job training lebih
banyak digunakan dibandingkan dengan off
the job training. Hal ini
disebabkan karena metode on the job training lebih berfokus pada
peningkatan produktivitas secara cepat, sedangkan metode off the job training lebih
cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
1.
On The Job Training
Metode ini dilakukan oleh instansi kepada pegawai dengan tetap
bekerja sambil mengikuti pendidikan dan latihan. Kegiatan ini meliputi rotasi
kerja di mana pegawai pada waktu tertentu melakukan suatu rangkaian pekerjaan.
Pegawai secara internal dilatih dan dibimbing oleh pegawai lain yang
berkemampuan tinggi dan mempunyai kewenangan melatih. On the job training dibagi
menjadi 6 macam yaitu:
a.
Job
instruclion training
Pelatihan ini memerlukan analisa
kinerja pekerjaan secara teliti. Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan awal
tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan langkah-langkah pelaksanan pekerjaan.
b.
Apprenticeship
Pelatihan ini mengarah pada proses
penerimaan karyawan baru, yang bekerja bersama dan dibawah bimbingan praktisi
yang ahli untuk beberapa waktu tertentu. Keefektifan pelatihan ini tergantung
pada kemampuan praktisi yang ahli dalam mengawasi proses pelatihan.
c.
Internship dan assistantships
Pelatihan ini hampir sama dengan
pelatihan apprenliceship hanya saja pelatihan ini mengarah pada kekosongan
pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang lebih tinggi. Contoh
internship training adalah cooperalive education project, maksudnya adalah pelatihan bagi
pelajar yang menerima pendidikan formal di sekolah yang bekerja di suatu
perusahan dan diperlakukan sama seperti karyawan dalam perusahaan tetapi tetap
dibawah pengawasan praktisi yang ahli.
d.
Job rotation dan transfer
Yaitu proses
belajar yang biasanya untuk mengisi kekosongan dalam manajemen dan teknikal.
Dalam pelatihan ini terdapat 2 kerugian yaitu:
1)
Peserta pelatihan hanya merasa
dipekerjakan sementara dan tidak mempunyai komitmen untuk terlibat dalam
pekerjaan dengan sungguh-sungguh.
2)
Banyak waktu yang terbuang untuk memberi
orientasi pada perserta terhadap kondisi pekerjaan yang baru.
Pelatihan ini
juga mempunyai keuntungan yaitu jika pelatihan ini diberikan oleh manajer yang
ahli maka peserta akan memperoleh tambahan pengetahuan mengenai pelaksanaan dan
praktik dalam pekerjaan.
e.
Junior boards dan committee assignment
Alternatif pelatihan dengan
memindahkan perserta pelatihan kedalam komite untuk bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusan administrasi. Dan juga menempatkan perserta dalam anggota
eksekutif agar memperoleh kesempatan dalam berinteraksi dengan eksekutif yang
lain.
f.
Couching dan counseling
Pelatihan ini merupakan aktifitas
yang mengharapkan timbal balik dalam penampilan kerja, dukungan dari pelatih,
dan penjelasan secara berlahan bagaimana melakukan pekerjaan secara tepat.
2.
Off The Job Training,
Off the job training, dilakukan di luar tempat
kerja pegawai. Pendidikan dan latihan ini mengacu pada simulasi pekerjaan yang
sebenarnya. Tujuannya adalah untuk menghindarkan tekanan-tekanan yang mungkin
mempengaruhi jalannya proses belajar. Metode ini dapat juga dilakukan di dalam
kelas dengan seminar, kuliah dengan pemutaran film tentang pendidikan sumber
daya manusia. Off the job training dibagi
menjadi 13 macam yaitu:
Pelatihan dimana dilakukan ditempat
tersendiri yang dikondisikan seperti tempat aslinya. Pelatihan ini digunakan
untuk mengajarkan keahlian kerja yang khusus.
b.
Lecture
Pelatihan dimana menyampaikan
berbagai macam informasi kepada sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.
c.
Independent self-study
Pelatihan yang mengharapkan peserta
untuk melatih diri sendiri misalnya dengan membaca buku, majalah profesional,
mengambil kursus pada universitas lokal dan mengikuti pertemuan profesional.
d.
Visual presentations
Pelatihan dengan mengunakan
televisi, film, video, atau persentasi dengan menggunakan slide.
e.
Conferences dan discussion
Pelatihan ini biasa digunakan untuk
pelatihan pengambilan keputusan dimana peserta dapat belajar satu dengan yang lainnya.
f.
Teleconferencing
Pelatihan dengan menggunakan
satelit, dimana pelatih dan perseta dimungkinkan untuk berada di tempat yang berbeda.
g.
Case studies
Pelatihan yang digunakan dalam
kelas bisnis, dimana peserta dituntut untuk menemukan prinsip-prinsip dasar
dengan menganalisa masalah yang ada.
h.
Role playing
Pelatihan dimana peserta
dikondisikan pada suatu permasalahan tertentu, peserta harus dapat
menyelesaikan permasalahan dimana peserta seolah-olah terlibat langsung.
i.
Simulation
Pelatihan yang menciptakan kondisi
belajar yang sangat sesuai atau mirip dengan kondisi pekerjaan, pelatihan ini
digunakan untuk belajar secara teknikal dan motor skill.
j.
Programmed instruction
Programmed instruction merupakan
aplikasi prinsip dalam kondisi operasional, biasanya menggunakan computer.
k.
Computer-based training
Program pelatihan yang diharapkan
mempunyai hubungan interaktif antara komputer dan peserta, dimana peserta
diminta untuk merespon secara langsung selama proses belajar.
Pelatihan ini terdiri dari
kelompok-kelompok diskusi yang tak beraturan dimana peserta diminta untuk
mengungkapkan perasaan mereka terhadap satu dengan yang lain. Tujuan pelatihan
ini adalah menciptakan kewaspadaan dan meningkatkan sensitivitas terhadap
perilaku dan perasaan orang lain maupun dalam kelompok.
m. Programmed group exercise
Pelatihan yang melibatkan peserta
untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan.
I.
Keberasilan
Pendidikan dan Pelatihan
Keberhasilan suatu program pelatihan ditentukan oleh lima komponen menurut As’ad
(1987: 73) dalam http://litbangadpend05.wordpress. com/refleksi/
yaitu:
1.
Sasaran pelatihan atau pengembangan: setiap pelatihan
harus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa diuraikan kedalam
perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur supaya bisa diketahui
efektivitas dari pelatihan itu sendiri.
2.
Pelatih (Trainer):
pelatih harus bisa mengajarkan bahan-bahan pelatihan dengan metode tertentu
sehingga peserta akan memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
diperlukan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
3.
Bahan-bahan latihan: bahan-bahan latihan harus disusun
berdasarkan sasaran pelatihan yang telah ditetapkan.
4.
Metode latihan (termasuk alat bantu): Setelah bahan
dari latihan ditetapkan maka langkah berikutnya adalah menyusun metode latihan
yang tepat.
5.
Peserta (Trainee):
Peserta merupakan komponen yang cukup penting, sebab keberhasilan suatu program
pelatihan tergantung juga pada pesertanya.
Efektivitas setiap
pusat/ badan/ lembaga/ unit
pendidikan dan pelatihan ditentukan oleh kompetensi yang
dimiliki oleh para
peserta setelah mengikuti proses pendidikan dan
pelatihan, sebagaimana umumnya
telah ditetapkan di
awal sebelum memulainya. Jika
dipandang bahwa pusat/ badan/ lembaga/ unit pendidikan dan
pelatihan bertujuan untuk
memecahkan masalah pengetahuan, sikap dan motivasi para
pesertanya, maka ukuran
keberhasilan prosesnya terletak pada
apakah setelah menyelesaikan program pendidikan dan
pelatihan tersebut para peserta
masih memiliki masalah
dalam hal-hal tersebut. Masalah-masalah tersebut dianggap
masih ada jika
kenyataannya kinerja para
pegawai atau karyawan tersebut
tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Oleh karenanya, keberhasilan atau
efektifitas suatu pusat/ badan/ lembaga/ unit pendidikan
dan pelatihan dapat
diukur dari kesesuaian
perilaku mereka dalam
organisasi dengan yang
diharapkan oleh organisasi.
J.
Hal˗Hal
yang Harus Dipersiapkan dalam Pendidikan dan Pelatihan
Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam
Pendidikan dan Pelatihan antara
lain:
1. Tujuan pelatihan
Dalam merencanakan pendidikan dan latihan, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah penentuan tujuan. Adanya tujuan Pendidikan dan latihan
membuat kegiatannya dapat terarah, apakah pendidikan dan latihan tersebut
bertujuan peningkatan pengetahuan, keterampilan atau ada tujuan lain.
2. Manfaat pelatihan
Setiap pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat membawa manfaat, baik untuk
individu maupun untuk organisasi.
3. Isi/ materi pelatihan
Materi yang diberikan kepada peserta
pendidikan dan latihan harus disesuaikan dengan tujuan. Apabila tujuannya
adalah peningkatan keterampilan, mestinya materi yang diberikan akan lebih
banyak bersifat praktek.
4. Waktu dan tempat pelatihan dilaksanakan
Pelaksanaan pendidikan dan latihan
harus memperhitungkan waktu, karena adanya pengaturan waktu yang tepat, maka
tidak ada jam efektif yang terbuang. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rotasi pendidikan dan latihan.
Selain waktu, tempat juga menentukan berhasil dan tidaknya pendidikan dan
latihan. Tempat yang tepat, sesuai dengan metode dan tujuan, akan mendukung
bagi tercapainya pelaksanaan pendidikan dan latihan yang tepat.
5. Pelatih dan karyawan yang akan dilatih
Pelatih dan
karyawan merupakan faktor utama terselenggaranya pendidikan dan latihan.
Meskipun sarana dan prasarana memadai, kalau tidak ada pelatih dan karyawan,
maka tidak akan terjadi pendidikan dan latihan. Pelatih adalah seseorang yang
menyampaikan materi pendidikan dan latihan sesuai tujuan, sedangakan karyawan
adalah orang yang menerima pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan.
6. Biaya yang dibutuhkan dalam pelatihan
Kegiatan tanpa adanya biaya, maka tidak akan menghasilkan yang maksimal.
Hal ini disebabkan semua aktivitas selalu membutuhkan dana, betapa pun
kecil.
7. Metode pelatihan yang dipakai
Pelaksanaan pendidikan dan latihan harus menggunakan metode yang tepat, hal
ini disebabkan ketepatan metode akan sangat berpengaruh terhadap hasil
pendidikan dan latihan yang dijalankan. Situasi dan kondisi pendidikan dan
latihan harus diperhitungkan, sehingga penerapan metode dapat disesuaikan.
8. Fasilitas yang diperlukan dalam pelatihan
Fasilitas yang dimaksudkan di sini adalah fasilitas yang mendukung
kegiatan, misalnya fasilitas penginapan, makan dan sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pendidikan dan pelatihan maka dapat
disimpulkan bahwa, pendidikan dan latihan (diklat) merupakan proses sistematis untuk meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk
pegawai
dimana pegawai mempelari pengetahuan (knowledge),
ketrampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan
pribadi dan organisasi sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.
2.
Dalam
konteks dunia kerja
secara tegas membedakan antara
pendidikan dan pelatihan yaitu bahwa pendidikan lebih
diarahkan untuk memecahkan knowledge problems,
sedangkan pelatihan lebih pada skill
problems, dan keduanya digunakan secara bersama untuk memecahkan motivation
problems.
3.
Tujuan-tujuan pendidikan
dan pelatihan dapat dikelompokkan kedalam lima
bidang, yaitu:
a.
Memperbaiki kinerja
b.
Memutakhirkan keahlian-keahlian para
pegawai/ karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.
c.
Mengurangi waktu
pembelajaran bagi pegawai/ karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan.
d.
Membantu memecahkan masalah operasional.
e.
Mempersiapkan pegawai/ karyawan untuk
mendapatkan promosi jabatan.
4.
Beberapa prinsip dalam pendidikan dan
pelatihan yiatu perbedaan individu, analisis jabatan, motivasi, partisipasi
aktif, seleksi peserta pelatihan, seleksi pengajar, pelatihan pengajar, metode
pelatihan, dan asas belajar.
5.
Fungsi pendidikan dan pelatihan adalah :
a.
Memperbaiki kinerja ( performance ) para peserta.
b.
Mempersiapkan promosi ketenagakerjaan
pada jabatan yang lebih rumit dan sulit.
c.
Mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang
lebih tinggi yaitu tingkatan kepengawasan atau manajerial.
d.
Dapat membantu karyawan membuat
keputusan yang lebih baik.
e.
Meningkatkan kemampuan di bidang
kerjanya sehingga dapat mengurangi stres dan menambah rasa percaya diri.
f.
Sebagai proses penumbuhan
intelektualitas sehingga kecemasan menghadapi perubahan di masa-masa mendatang
dapat dikurangi.
6.
Manfaat nyata yang ditanggung dari program
pendidikan dan pelatihan yaitu:
a.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
produktivitas.
b.
Mengurangi waktu belajar yang diperlukan
pegawai atau keryawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima.
c.
Membentuk sikap, loyalitas dan kerja
sama yang saling menguntungkan.
d.
Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber
daya manusia.
e.
Membantu pegawai atau karyawan dalam
penigkatan pengembangan pribadi mereka.
7.
Jenis-jenis pendidikan dan pelatihan yaitu
diklat kepemimpinan, diklat fungsional, dan diklat teknis.
8.
Metode dalam pendidikan pelatihan
secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu on the job training dan off
the job training. On The Job Training, metode atau strategi
ini dilakukan oleh instansi kepada pegawai dengan tetap bekerja sambil
mengikuti pendidikan dan latihan. Sedangkan, Off the job training, dilakukan
di luar tempat kerja pegawai.
9.
Efektivitas setiap
pusat/ badan/ lembaga/ unit
pendidikan dan pelatihan ditentukan oleh kompetensi yang
dimiliki oleh para
peserta setelah mengikuti proses pendidikan dan
pelatihan.
10. Hal˗hal
yang harus dipersiapkan dalam pendidikan dan pelatihan yaitu merumuskan tujuan
pendidikan dan pelatihan, penyusun bahan atau materi pelajaran, menentukan metode,
teknik, alat-alat bantu pendidikan dan pelatihan, dan menyusun program pelaksanaan.
B.
Saran
1.
Materi yang diberikan pada saat pendidikan
dan pelatihan harus sesuai dengan tujuan organisasi, sehingga masalah-masalah
pekerjaan tidak ada lagi.
2.
Para
peserta yang mengikuti pendidikan
dan pelatihan, diharapkan mampu menunjukan perilaku aktual individu tersebut sesuai dengan perilaku
yang diharapkan oleh
organisasi.
3.
Dalam penggunaan metode pendidikan dan
pelatihan baik on the job training maupun
off the job trianing harus mampu meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk pegawai
dimana pegawai mempelajari pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan
pribadi dan organisasi sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.
STUDI
KASUS
Pendidikan
dan pelatihan di dalam dunia kerja baik di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau
akan dijabat kedepan.
X adalah seorang pegawai di suatu
lembaga. X baru saja mendapatkan jabatan baru berdasarkan formasi yang
tersedia, namun dalam melaksanakan pekerjaan barunya, X belum mampu mengerjakan
pekerjaanya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh lembaga tersebut. Hal ini mendorong pihak instansi lembaga tersebut untuk memfasilitasi pendidikan dan pelatihan karir agar X mendapatkan hasil kinerja yang baik, etèktif dan efisien sesuai dengan tugas barunya.
Namun setelah X mengikuti pendidikan
dan pelatihan, ia belum sepenuhnya dapat mengerjakan dan meningkatkan hasil
kinerjanya, bagaiamanakah agar X dapat bekerja sesuai dengan tuntutan lembaga
tersebut?
Solusi yang ditawarkan :
1. X
diberhentikan dari pekerjaanya karena belum mampu memenuhi tuntutan lembaga
tersebut.
2. X diturunkan
dari jabatan barunya dan kembali lagi menduduki jabatan sebelumnya.
3. X tetap
dipekerjakan dengan jabatan barunya dan selama bekerja dia mendapat pelatihan
dan bimbingan dari pegawai lain yang berkemampuan tinggi dan mempunyai
kewenangan melatih (On the job training).
DAFTAR
PUSTAKA
Irwandi Hutbah.
2013. Pendidikan dan Pelatihan. Dalam http://www.scribd.com/doc/55461188/Makalah-Pendidikan-Dan-Pelatihan-Diklat diakses pada tanggal 29 Mei 2013
Muchlisin Riadi.
2012. Jenis dan Metode Pendidikan dan
Pelatihan. dalam http://www.kajianpustaka.com/2012/11/jenis-dan-metode-pendidikan-dan.html
diakses pada tanggal 4 Juni 2013
Muhammad Alwan.
2012. Peranan Pendidikan dan Pelatihan
Dalam Pengembangan SDM. dalam http://tekpenfip.wordpress.com/2012/12/08/peranan-pendidikan-dan-pelatihan-dalam-pengembangan-sdm/
diakses pada tanggal 4 Juni 2013
Pujirahayu,
Rostanti. 2008. Analisis Pengembangan Sumber Daya
Manusia dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Masyarakat pada
Aparatur Sekretariat Daerah. Tesis. PP U MI Makassar.
Zakarija Achmat. 2010. Pendidikan dan Pelatihan . dalam http://zakarija.staff.umm.ac.id/files/2010/12/PENDIDIKAN-DAN-PELATIHAN1.pdf
diakses pada tanggal 29 Mei 2013.
DAFTAR
PERTANYAAN
1.
Novidha
Ratna Lestari
Apa saja kelebihan dan kekurangan
pendidikan dan pelatihan?
Jawab: (Nani
Wahyuni)
Kelebihan pendidikan dan pelatihan
yaitu dapat banyaknya manfaat yang didapatkan yaitu:
a. Bagi
organisasi yaitu peningkatan produktivitas kerja organisasi sebagai
keseluruhan, terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan, terjadinya
proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan kegiatan tepat, meningkatkan
semangat kerja seluruh pegawai dalam organisasi dengan komitmen organisasi yang
lebih tinggi, dan mendorong sikap keterbukaan manajemen.
b. Bagi
individu yaitu meningkatkan,
mengembangkan, dan membentuk pegawai dimana pegawai mempelajari
pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), memotivasi pegawai untuk
bekerja yang lebih baik, meningkatkan kemampuan pegawai untuk mengatasi stress,
frustasi, dan konflik yang pada gilirannya memperbesar rasa percaya diri.
c. Bagi
kelompok kerja yaitu terjadinya proses komunikasi yang efektif, terciptanya
iklim kerja yang baik, adanya persepsi yang sama tentang tugas-tugas yang harus
diselesaikan, dan ketaatan semua pihak terhadap berbagai ketentuan.
Adapun kekurangan pendidikan dan
pelatihan yaitu
a. Apabila
pendidikan dan pelatihan tersebut menggunakan metode off the job training maka membutuhkan biaya yang banyak, mengurangi
waktu kerja, membutuhkan tempat atau ruangan khusus, dan peralatan yang
diperlukan dalam pendidikan dan pelatihan.
b. Membutuhkan
pelatih yang benar-benar ahli di bidangnya, berminat, dan mampu mengajar.
2.
Yelli
Fiolita
Apa hambatan dalam pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan?
Jawab: (Puguh Gita Januar)
Hambatan dalam penyelenggaraan
masing-masing pendidikan
dan pelatihan berbeda-berbeda. Hambatan yang dapat muncul dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan diantaranya:
1.
Tujuan pendidikan dan pelatihan belum
dijabarkan dengan jelas sehingga capaian/ indikator keberhasilan pendidikan dan
pelatihan tidak dapat diukur dengan baik.
2.
Materi pendidikan dan pelatihan belum
dikembangkan dalam bentuk struktur kurikulum pelatihan yang terperinci sehingga
menjadi salah satu kendala dalam proses pelaksanaa.
3.
Tenaga pelatih yang kurang mampu dalam
mengajarkan materi dan kurang menciptakan pelaksanaan pendidikan pelatihan yang
efektif dan efisien sehingga hasil pendidikan dan petihan kurang maksimal.
4.
Sumber dana yang terbatas, sehingga
meyebabkan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tidak maksimal.
5.
Metode yang digunakan digunakan tidak sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pelatihan. Metode yang digunakan tidak bervariatif
sehingga membosankan bagi para peserta
pendidikan pelatihan.
6.
Adanya latar belakang pengalaman, minat,
dan pendidikan berbeda diantara para peserta pendidikan dan pelatihan menyebabkan
keberhasilan pendidikan dan pelatihan pun berbeda-beda serta terbatasnya
pemahaman peserta tentang keilmuan pendidikan dan pelatihan.
3.
Nurdiana
Lestari
Diantara off the job training dan on
the job training manakah yang lebih baik? Sebutkan kelebihan off the job training dan on the job training?
Jawab: (Tutut Hardianti)
Diantara off the job training dan on the job training yang lebih baik
digunakan yaitu on the job training.
Hal ini disebabkan karena metode on the job training lebih
berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat, sedangkan metode off
the job training lebih cenderung
berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
Kelebihan off the job training diantaranya yaitu pelatih yang
ada biasanya seseorang yang lebih professional, memberikan wawasan tambahan
bagi karyawan tentang sesuatu yang baru, di samping materi yang disajikan dalam
program pelatihan dan pengawasan, hasil dari proses pelatihan juga dapat segera
diketahui karena pelatihan dilakukan dalam kelompok.
Kelebihan on the job training yaitu:
a.
Sangat ekonomis karena tidak perlu
membiayai pelatih dan peserta, serta
tidak memerlukan penyediaan peralatan dan ruangan khusus.
b.
Para peserta sekaligus berada dalam situasi kerja yang aktual dan konkret.
c.
Memberikan praktek aktif bagi para terhadap
pengetahuan yang dipelajarinya olehnya.
d.
Para peserta belajar dan langsung
mempraktekkan, sehingga dapat diketaui apakah yang dikerjakan benar atau salah.
e.
Pelatihan dibimbing langsung oleh karyawan yang lebih
senior dan mestinya lebih berpengalaman.
f.
Tidak menyita waktu yang banyak
sangat membantu :) thanks
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
HapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
sangat membantu untuk tugas saya terimakasih
BalasHapusartikel yang sangat bagus dan sangat bermanfaat untuk membantu saya dalam bidang pelatihan SDM.
BalasHapusTerima kasih :)
Artikel yang bagus dan dapat dipertanggungjawabkan karena memuat pustaka.
BalasHapusWell done.
Portal blog pribadi salah satunya adalah wasimaf.wordpress.com yang menyajikan konten pendidikan, kesehatan, bisnis dan blogger untuk pemirsa yang menyukai dan setia membaca karya wasimaf sepanjang waktu. Wasimaf hadir dengan tampil beda dengn yang lain dengan menggunakan metode penyampaian yang mudah dimengerti oleh anak muda maupun orang tua sekalipun.
BalasHapusDiantara konten wasimaf adalah tentang bimtek yang barupa keuangan daerah mengatur langkah-langkah dan prosedur untuk meningkatkan kualitas manajemen keuangan daerah yang baik. Untuk SKPD / OPD, implementasi aktual dari sistem dan prosedur baik untuk daerah masing-masing Seperti Sistem dan Prosedur Penerimaan, Biaya dan Prosedur dan Sistem dan Prosedur Akuntansi Info bimtek pusdiklat pemendagri keuangan pemerintah daerah. Konsekuensi dari penerbitan Permendagri 64/2013 adalah komitmen pemerintah daerah untuk mengatur kepala daerah yang mengatur kebijakan akuntansi pemerintah.
Penentuan Perkada paling lambat 31 Mei 2019 dan harus dikontrol dengan baik oleh fungsi akuntansi, terutama di SKPKD dan di SKPD. Selain itu peraturan "Info bimtek pusdiklat pemendagri" juga dikelola oleh pihak lain sebagai perencana dan tim anggaran daerah. Tidak sedikit inspeksi yang melakukan fungsi pengawasan wajib diketahui untuk melakukan tugas meninjau laporan akuntansi regional.
Nice arcticle. This post has also given us the best knowledge. Either way keep up the excellent quality writing, it’s rare to see a nice blog like this one today..metode mudah belajar bahasa arab di al azhar pare
BalasHapusSangat membantu terimakasih🙏🙏
BalasHapusDi RIKA ANDERSON LOAN COMPANY, kami menawarkan semua jenis bantuan keuangan kepada semua individu, suku bunga kami adalah 2% per tahun. Kami juga memberikan saran dan bantuan keuangan kepada kami, klien dan pelamar Jika Anda memiliki proyek yang bagus atau ingin memulai bisnis dan membutuhkan pinjaman untuk membiayai segera, kami dapat mendiskusikannya, menandatangani kontrak, dan kemudian mendanai proyek atau bisnis Anda untuk Anda bersama dengan Bank Dunia dan Bank Industri.
BalasHapusKategori Bisnis
Bisnis Merchandising.
Bisnis manufaktur
Bisnis Hibrida.
Kepemilikan tunggal
Kemitraan.
Perusahaan.
Perseroan terbatas.
pinjaman pribadi.
pinjaman investasi.
Pinjaman Pinjaman.
Kredit kepemilikan rumah.
HUBUNGI PERUSAHAAN PINJAMAN:
Situs web: www.rikaandersonloancompany.com
rikaandersonloancompany.webs.com
Email: support@rikaandersonloancompany.com
rikaandersonloancompany@gmail.com
Panggilan Pelanggan: +1(929)526-0086
Obrolan Whatsapp: +1(929)526-0086
W / A: +6285854125084
Facebook: Rika Anderson Alfreda
Instagram: Rikaandersonloancompany.alfred
Twitter: @LoanRika
Markas Besar: 228 Park Ave S, New York, NY 10003-1502, AS
Pajak / CAC /: 1095/0730/2028
Mahkamah Agung New York County, NY9016 34001
Nama:::::::::::::::::::::::::::[Queen Jamillah]
BalasHapusNegara:::::::::::::::::::::::::::::[Indonesia]
Jumlah:::::::::::::::::::[Rp.9,8 miliar]
Alamat::::::::::::::::::::[Surabaya]
W/A:::::::[+6287818697754]
☎::::::[+6287818697754]
e_mail:::::::::::::::::[queenjamillah09@gmail.com]
Teman-teman orang Indonesia Nama saya Jamiilah saya seorang muslim jika Anda membaca blog selama dua sampai tiga tahun sekarang Anda akan menemukan bahwa saya telah membuat beberapa kesaksian mengenai saya mendapatkan pinjaman dari Bunda Iskandar dan saya memang sangat senang karena memberi tahu semua orang bahwa ibu Iskandar memang pemberi pinjaman yang sangat tulus dan juga saya dapat membuktikan fakta bahwa begitu banyak pelanggan juga telah mendapatkan pinjaman yang benar dari ibu selama bertahun-tahun melalui saya dan saya sangat senang untuk itu [Kesaksian terbaru sekarang adalah bahwa suami saya harus menyusun rencana mendirikan perusahaan mencuri di (Surabaya))))))) sehingga dia juga dapat memiliki akses ke bisnis yang lebih dan lebih berorientasi pada keuntungan yang melibatkan capaital yang sangat besar sehingga saya harus menghubungi Ibu bahkan ketika saya belum menyelesaikan cicilan bulanan terakhir saya sehingga ibu setuju untuk meminjamkan saya dan suami saya karena rencana bisnisnya berorientasi pada keuntungan dan kami harus mengajukan pinjaman sebesar (((Rp. 9,8 miliar) sehingga dana untuk proyek tersebut akan menjadi e Cukup mengejutkan kami, pinjaman saya disetujui oleh manajemen dalam waktu beberapa jam dan setelah beberapa waktu transfer berhasil dilakukan dengan gangguan dari OJK atau lembaga pengatur keuangan lainnya]
Ibu Iskandar tidak pernah menipu siapa pun atas uangnya,
Ibu memang pemberi pinjaman yang sangat tulus
Perusahaan Induk terdaftar di OJK jadi jangan takut
Ibu Iskandar punya catatan bagus dalam meminjamkan
Tarifnya sangat bersahabat dibandingkan dengan Bank
Minimum (Rp.100juta)))))
Maksimum (((((Rp.100 miliar)
Detail Kontak Perusahaan:
e_mail:::[[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]]]
COMPANY::::::::::::[Iskandar Lestari Loan Company]]]
Saya Peterson's Favor dari Surabaya dan saat ini tinggal di Malaysia. terima kasih kepada RIKA ANDERSON LOAN COMPANY yang telah memberi saya pinjaman sebesar RM450.000 dengan tingkat bunga yang sangat rendah.
BalasHapusSaya ditipu oleh penipu online bulan lalu, terima kasih kepada Allah yang menggunakan Rika Anderson untuk mengakhiri semua kecurigaan saya dalam hidup saya, jadi saya mencari pinjaman tanpa riwayat kredit dan saya memiliki banyak bank dan perusahaan keuangan untuk meminjamkan saya, tetapi semua menolak.
Saya melihat halaman di internet dan saya melihat seorang wanita mariafadhlan maria fadhlan@gmail.com dan vania hilmanaki vaniahilmanaki@gmail.com yang membagikan kesaksiannya tentang bagaimana mereka mendapat pinjaman dari RIKA ANDERSON LOAN COMPANY. Saya menghubungi ibu Rika dengan keyakinan dan dalam waktu 2 jam, saya mendapat pinjaman, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan pinjaman di blog itu benar-benar palsu karena semua hutang saya lunas. Saya berjanji kepada Tuhan untuk membagikan kesaksian hidup saya.
PERUSAHAAN INVESTASI PINJAMAN RIKA ANDERSON
Situs web: www.rikaandersonloancompany.com
Email: support@rikaandersonloancompany.com
rikaandersonloancompany@gmail.com
Panggilan Pelanggan: +1(929)526-0086
Obrolan Whatsapp: +1(929)526-0086
W / A: +6285854125084
PENGUJI: Peterson's Favor
Lokasi: dari Surabaya dan saat ini di Malaysia
Jumlah Pinjaman: RM450,000
MayBank
email: favourpeterson9@gmail.com